WartaSugesti.com | Kupang – Gunung Lewotobi Lakilaki yang berada di kawasan Flores Timur Senin, 4 November 2024. Erupsi, dan menimbulkan kepanikan warga di kawasan tersebut. Bencana alam ini menimbulkan beberapa korban jiwa.
Kondisi rumah-rumah warga di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang rusak terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin dini hari.
Gunung Api Lewotobi Lakilaki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami letusan pada pukul 23.57 Wita, Senin (4/11/2024) dini hari.
Erupsi salah satu gunung api aktif di Pulau Flores ini terekam pada Seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi 1.450 detik sejak pukul 19.00 Wita, Minggu (3/11/2024) malam.
Berdasarkan Surat Kepala PVMBG No. 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024 serta hasil pemantauan visual dan instrumental, gunung ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada yang cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki meningkat dari Level III (SIAGA ) menjadi Level IV (AWAS) terhitung tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 Wita.
Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT melalui informasi yang diterima dari Ibu Avi Halan, Kepala Bidang (Kabid) KL BPBD, Kabupaten Flores Timur, Senin (4/11), menyebutkan bahwa, akibat letusan ini, memaksa warga di 14 desa di tiga kecamatan ikut terdampak.
Bahkan, data sementara, telah ditemukan sebanyak sembilan orang meninggal dunia. Satu diantaranya masih anak-anak. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya dilaporkan delapan orang meninggal.
Lebih kurang 2.734 KK atau 10.295 jiwa terdampak akibat letusan ini.
Rinciannya, Kecamatan Wulanggitang sebanyak 2.527 KK atau 9.479 jiwa, Kecamatan Ile Bura sebanyak 207 KK atau 816 jiwa terdampak, dan di Kecamatan Titihena.
Untuk Kecamatan Wulanggitang, sebanyak enam desa terdampak, yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang.
Di Kecamatan Ile Bura, empat desa terdampak, yakni Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Desa Riang Rita.
Sedangkan di Kecamatan Titehena juga ada empat desa terdampak, yakni Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Desa Watowara.
Dari data Pusdalops BPBD NTT menyebutkan, saat ini masyarakat di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura sedang menuju Desa Lewolaga untuk mengungsi sementara.
Pemerintah Desa Lewolaga sudah menyiapkan gedung sekolah setempat sebagai lokasi pengungsian.
Sejauh ini, bahan-bahan logistik untuk membantu warga yang mengungsi belum tersedia, termasuk penanganan medis, pendidikan, dan upaya pemulihan korban.
Pemerintah daerah setempat tengah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Lakilaki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT maupun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Badan Geologi di Bandung.
PVMBG selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTT dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Lakilaki.
Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Lakilaki atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di nomor telepon 022-7272606.
Status Siaga Darurat Bencana Alam Erupsi Gunung Lewotobi Lakilaki di Flores Timur diperpanjang sesuai Keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024 selama 96 hari, terhitung mulai 27 september sampai dengan 31 Desember 2024 .
Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan Status Tanggap Darurat sampai dengan 31 Desember 2024. (spam)
*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini.