82 / 100

WartaSugesti.com | Papua Barat – Warga mengiringi penjemputan pemimpin Katholik dunia Paus Fransiskus di Timor Leste diiringi dengan yel-yel dan mengibarkan bendera bintang kejora sebagai tanda solidaritas atas tanah Papua Barat.

Warga seakan ingin menyampaikan kebenaran kepada Paus Fransiskus, akan keinginan Papua Barat untuk lepas dari Indonesia.

Sementara Indonesia menunjukkan bahwa di Indonesia kita hidup dalam keadilan, toleransi dan kedamaian, serta kesetiaan terhadap segala hal yang sah.

Warga menilai, Penggunaan sifat budaya Papua Barat merupakan sebagian dari kooptasi dan politik manipulasi dan dalam menghadapi jeda, seolah-olah Papua Barat aman dan damai.

Indonesia menutup kejahatan terhadap kemanusiaan yang di lakukan oleh pihak Militer Indonesia di Papua Barat dengan menunjukkan pasca dimana seorang anak mengenakan adat – adat budaya Papua Barat saat Penyambutan kedatangan Paus Fransiskus dengan memberikan suatu kebanggaan di bandara Soekarno Hatta.

Indonesia dianggap menyembunyikan kebenaran di depan Paus Fransiskus, dan Timor Leste menyatakan kebenarannya.

Ketika Indonesia menginvasi bekas jajahan Portugis itu pada tahun 1975, hanya sekitar 20% orang Timor Leste yang beragama Katolik. Angka tersebut kini berkembang mencapai 97%.

Paus sebelumnya melakukan lawatan ke Papua Nugini, negara dengan seperempat penduduk beragama Katolik. Pekan lalu.

Paus juga berkunjung ke Indonesia, negara dengan penduduk mayoritas Muslim dan hanya 3%—setara 8,6 juta jiwa—penduduk Katolik dari total populasi.

Paus Fransiskus

Saat berkunjung ke Indonesia, lawatan Paus Fransiskus juga dibayang-bayangi dengan konflik kekerasan yang terjadi di Papua.

Warga mengikuti prosesi Jalan Salib dari Expo Waena menuju Lapangan Trikora Abepura di Kota Jayapura, Papua, Rabu (04/09).
Orang-orang asli Papua melakukan ritual doa ‘Jalan Salib’ di Jakarta dan Jayapura ketika Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (04/09).

Mereka melakukan ritual tersebut demi menarik perhatian pimpinan tertinggi umat Katolik itu terkait isu Papua.

Paus Fransiskus akan mengakhiri lawatannya di kawasan Asia Tenggara di Singapura akhir pekan ini. (Amandus Doo)

 

*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini