WartaSugesti.com | Surabaya – AKBP Arif Fazlurrahman, Kasatlantas Polrestabes Surabaya mengaku prihatin atas dua kecelakaan maut di Kota Pahlawan pada, Rabu (19/6/2024) kemarin, yang mengakibatkan dua korban jiwa.
Kasatlantas menjelaskan, kedua korban meninggal yang merupakan pemotor itu selain kedapatan tidak membawa dan memiliki SIM, juga diduga tidak berkendara dengan aman dan benar.
Menurutnya, memiliki SIM yang melalui proses pembelajaran dan ujian sebetulnya sangat penting karena membantu pengendara memahami keselamatan berkendara.
Pemalakan Kepada Sopir di Wilayah Kamal Muara Penjaringan Meresahkan
“Minimnya pengetahuan tentang tata cara berkendara yang selamat sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan fatal,” ujar Kasatlantas Kamis (20/6/2024).
Diketahui pada Rabu kemarin, ada dua kecelakaan. Pertama tejadi di Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo, Surabaya, Rabu pagi, tepatnya pada pukul 07.00 WIB, melibatkan seorang pemotor dengan truk trailer.
Insiden itu bermula ketika pemotor yang mencoba menyalip truk trailer dari sisi kiri jalan, terjatuh setelah kehilangan kendali karena jalan bergelombang. Sehingga, si pengendara motor terlindas truk.
“Pengendara motor berusia 36 tahun itu tidak memiliki SIM. Korban meninggal di tempat akibat terlindas truk,” ujar Arif.
Menurut Kasatlantas ini, Pemotor Tewas Setelah Terjatuh dan Tertabrak Truk di Jalan Tambak Osowilangun
Dia melanjutkan, kecelakaan itu terjadi karena pengendara motor mengambil jalur yang salah untuk mendahului. Sehingga, dia kehilangan keseimbangan di jalan yang bergelombang tersebut.
“Nampaknya hilang fokus, gangguan konsentrasi. Sehingga masuk ke blind spot truk dan terlindas,” katanya.
Terkait hal itu, Arif juga menyoroti Jalan Tambak Osowilangun yang dinobatkan sebagai jalur tengkorak karena kondisi jalan yang bergelombang dan sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Kami sudah menurunkan tim gabungan dengan pemerintah provinsi untuk memperbaiki kondisi jalan. Namun, karena beban kendaraan besar, jalan ini cepat kembali rusak,” jelasnya.
Ulang Tahun Jokowi, Prabowo Sopiri Presiden
Lalu, kecelakaan maut kedua, lanjut Arif, terjadi di Jalan Raya Banjar Sugihan Surabaya pada pukul 11.00 siang, melibatkan seorang ibu yang membonceng tiga anaknya, menabrak sebuah truk yang berhenti di sisi kiri jalan.
“Ibu itu menggendong anak berusia satu tahun, anak tiga tahun di depan, dan anak enam tahun di belakang. Semuanya tanpa pelindung kepala (helm),” jelasnya.
Diduga kehilangan konsentrasi, kata Arif, ibu yang tidak membawa SIM saat insiden terjadi itu menabrak sebuah truk trailer yang sedang berhenti di sisi kiri jalan. Sang ibu meninggal dunia di tempat, sementara dua anaknya mengalami luka-luka serius di kepala, dan satu mengalami luka ringan.
Pemotor Asal Manukan Lor Meninggal Usai Tabrak Truk di Banjar Sugihan Surabaya
Arif menjelaskan, kecelakaan itu terjadi karena ibu tersebut tidak fokus dan membawa anak-anaknya, terlebih tanpa menggunakan helm.
“Secara logika, ini sangat mengganggu dan berbahaya, konsentrasi pengemudi pasti terganggu. Kejadian ini sangat memprihatinkan dan harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” ungkap Kasatlantas.
Dari dua kejadian tersebut, Arif berharap masyarakat selalu saling mengingatkan tentang keselamatan berkendara, terutama kepada pengendara wanita yang berstatus sebagai ibu agar memastikan upaya keselamatan, terutama jika membonceng anak-anaknya.
Dia berharap masyarakat lebih berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
“Jangan sampai ada lagi keluarga, kerabat, atau orang yang kita kenal menjadi korban kecelakaan di jalanan,” tandasnya.(Lastomo)