WartaSugesti.com || Banjarmasin – Kondisi perekonomian Kalsel hingga Agustus 2024 masih kuat walaupun harus menghadapi berbagai tekanan ekonomi.
Isu Regional, Dana Desa terus meningkat tetapi kemiskinan pedesaan tetap tinggi.
Dari tahun 2019 s.d. 2023 jumlah desa berstatus mandiri dan maju semakin meningkat dari sebelumnya 3 desa maju di tahun 2019 menjadi 220 desa maju dan 7 desa mandiri di tahun 2023.
Aktivitas dan mobilitas masyarakat di Bulan Agustus ini ditandai dengan euforia peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pengeluaran masyarakat banyak untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial, perlombaan olahraga, kesenian, dan aktivitas lain untuk memeriahkan perayaan tersebut.
Sedangkan dari sisi belanja pemerintah, Agustus 2024 merupakan periode bagi pemerintah melanjutkan pengeluaran atau belanja untuk proyek-proyek infrastruktur dan program-program yang telah direncanakan sebelumnya.
Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalimantan Selatan yang masih positif tersebut antara lain:
Tingkat inflasi Agustus 2024 masih terkendali dan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,36% (mtm) atau mengalami mengalami inflasi sebesar 1,71% (yoy), lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 2,12% (yoy).
Dari lima daerah di Kalsel yang menjadi sampel pengukuran, tingkat inflasi tertinggi pada Kota Banjarmasin sebesar 2,20% (yoy), sedangkan yang terendah pada Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebesar 0,72% (yoy).
Penyumbang inflasi di Kalsel antara lain emas perhiasan, gula pasir, tarif parkir, dan sigaret kretek mesin (rokok).
Neraca perdagangan kembali mengalami surplus tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 tercatat mengalami kontraksi -7,37%. Namun jika dilihat secara secara month-to-month mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya sebesar 35,58%. Surplus Neraca Perdagangan Kalsel Bulan Agustus 2024 sebesar US$917,66 juta.
KINERJA APBN :
Kinerja APBN dari sisi pendapatan sampai dengan Agustus 2024 telah terealisasi sebesar Rp13,46 triliun atau 59,27% dari target. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, kinerja pendapatan APBN turun atau terkontraksi 17,10%.
Kontraksi ini terus menurun jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, dan ditargetkan sampai dengan akhir tahun target penerimaan negara dapat tercapai. Walaupun secara total pendapatan negara mengalami kontraksi, di sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan angka pertumbuhan positif yaitu 11,64% dengan realisasi sebesar Rp1,23 triliun. Dari sisi belanja negara, realisasi total belanja negara sebesar Rp24,79 triliun atau 64,00% dari pagu.
Capaian ini meningkat 29,97% dibandingkan tahun lalu. Realisasi Belanja untuk Bulan Agustus ini terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp5,77 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp19,12 triliun.
Kinerja pendapatan negara yang dipungut oleh Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan sampai dengan Agustus 2024 sebesar Rp5,62 triliun, yang terdiri dari penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp214,62 miliar dan Penerimaan lainnya sebesar Rp5,41 triliun.
Tantangan yang dihadapi terkait penerimaan yang dipungut oleh Kanwil DJBC Kalbagsel adalah penurunan harga ekspor komoditas batubara, CPO dan turunannya.
Selanjutnya pada sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi penerimaannya telah mencapai Rp1,23 triliun atau 97,94% dari target, tumbuh 11,64% (yoy). Capaian ini berasal dari PNBP BLU sebesar Rp285,47 miliar atau 23,15% dari total PNBP, dan PNBP Lainnya sebesar Rp947,87 miliar atau 76,85% dari total PNBP. PNBP Lainnya salah satunya berasal dari PNBP yang dipungut DJKN yaitu PNBP aset, piutang negara, dan bea lelang.
Realisasi Belanja Negara terus berupaya mencapai Target Triwulan III (Belanja Pegawai 75%, Belanja Barang 70%, Belanja Modal 70%, Belanja Bansos 75% ).(Juna)
*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini.
Tim Redaksi