WartaSugesti.com | SAMPANG – Sangat disayangkan, niat hati bertamu secara baik ke rumah inisial M mantan Kepala Desa Madulang, Kecamatan Omben, Sampang, malah disuguhi celurit.
Hal tersebut diungkapkan Addro’i ketua Badan Pemusyaratan Desa (BPD) Madulang, saat dihubungi awak media ini, pada Rabu (21/08/2024) malam.
Ia mengungkapkan, bermula kedatangan dirinya untuk mempertanyakan, terkait dua papan nama kantor kepala desa dalam satu desa yang dipasang.
“Sangat diherankan, papan nama itu dipasang tanpa adanya pemberitahuan atau Musdes, bahkan sudah terpasang selama sekitar 10 hari,” ungkap Addro’i.
Namun, ketika sampai di rumah mantan kades inisial M, ia kaget karena ada sejumlah orang menghampirinya, sambil membawa dan menodongkan celurit.
“Sepertinya mereka mau membunuh saya, beruntung saya reflek dan berhasil merampas salah satu celuritnya,” ujar Addro’i.
Namun, karena ada warga yang mengetahui dan merasa tidak terima, akhirnya terjadi kericuhan di rumah mantan kades inisial M.
“Sudah tidak terkontrol, lantas warga yang lain ikut masuk membela saya,” tandasnya.
Namun, apabila dirinya dikabarkan melakukan penganiayaan dan percobaan pembunuhan, itu tidak benar.
“Kabar tersebut terlalu menyudutkan dan sepihak, seolah-olah kami yang arogan,” tegasnya.
Sementara, dikutip dari salah satu media online, mantan Kades Madulang Siti Maimunah mengaku, dirinya telah dikeroyok sekelompok perempuan.
Bahkan, kata Maimunah, ada seorang lelaki yang mencoba membunuhnya dengan menggunakan celurit.
“Saya dituduh jadi dalang pergantian PJ kades, mereka tidak terima PJ-nya diganti,” ucapnya.
Padahal, kata Maimunah, bukan dirinya yang menjadi dalang, melainkan atas permintaan masyarakat supaya PJ kades diganti.
“Menurut masyarakat kurang cocok,” pungkasnya.
Sementara, hingga berita ini dipublikasikan, polisi belum bisa memberikan keterangan atas kericuhan tersebut. (Rom)