WartaSugesti.com | Bangka – Para Nelayan, Jumat (21/6/2024) menggelar aksi demo di kawasan Muara Jelitik Sungailiat. Pasalnya, nelayan setempat mengaku merasa kesal bercampur geram lantaran di sekitar depan mulut muara Jelitik Sungailiat diketahui ada 1 unit Kapal Isap Produksi (KIP) milik perusahaan mitra PT Timah diduga nekat melakukan aktifitas penambangan biji timah di kawasan perairan setempat.
Kondisi ini pun dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kondisi lingkungan sekitar Sungailiat, antara lain akan terjadi pendangkalan alur yang lebih parah lagi.
Nekat! Diduga Ada Jatah Cantingan Timah Anggota Pospam Dalam Pusara Tambang Laut Selindung Muntok
Oleh karenanya sejumlah nelayan pesisir Sungailiat, Jumat (21/6/2024) pagi beramai-ramai mendatangi kawasan muara Jelitik Sungailiat guna memastikan kegiatan KIP mitra PT Timah terhitung sejak Kamis (20/6/2024) kemarin telah masuk ke kawasan perairan dekat muara Jelitik.
“Saat kami tiba di lokasi, nah kami sempat menyaksikan KIP itu terlihat sedang beroperasi dekat depan muara sini (Muara Jelitik – red). Ini kan justru akan berdampak terhadap kondisi alur muara di sekitar sini,” ujar seorang tokoh nelayan Sungailiat Albar (54) kepada tim media.
Aksi yang dilakukan oleh massa nelayan di kawasan muara Jelitik tak hanya mendatangi lokasi, namun massa pun sempat berteriak keras seraya menyebut kalimat ‘USIR KIP!’.
“Usir..usir..usir…!,” teriakan beramai-ramai pagi itu meski sedang diguyur hujan gerimis.
Saat aksi massa nelayan pesisir Sungailiat berlangsung, tampak hadir seorang aktifis asal Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Heri Ramadhani kini menjabat selaku ketua harian di organisasi ini.
Menurut Heri, jika kegiatan KIP mitra PT Timah dibiarkan beroperasi maka ia justru sangat mengkhawatirkan nanti akan terbentuk ‘gusung’ atau semacam gundukan pasir hingga kondisi memperburuk kondisi alur muara setempat.
Bocah di Jakarta Digigit Anjing
“Apakah ini sengaja dilakukan oleh mitra PT Timah itu?. Lantas bagaimana pengawasannya. Namun awalnya saat ditanya kemarin cuma parkir. Tapi kok pas hari ini kita turun ke lapangan malah KIP itu beroperasi,” sebut Heri.
Kondisi ini justru ditegaskan Heri akan menimbulkan suatu polemik baru lagi di kalangan masyarakat nelayan pesisir Sungailiat.
Oleh karenanya terkait keberadaan KIP mitra PT Timah tersebut, usai menggelar aksi demo, Heri didampingi perwakilan nelayan siang itu langsung mendatangi Pos Ditpolairud Polda Kep Bangka Belitung yang tak jauh dari kawasan muara Jelitik Sungailiat.
“Kami sampaikan persoalan keluhan atau aspirasi masyarakat nelayan Sungailiat ini. Bahwa nelayan mendesak agar pihak PT Timah segera mengusir KIP mitranya dari kawasan muara Jelitik. Sebab jika tidak maka kami akan mengambil sikap tegas,” pungkas Heri.
Sebelumnya tim media sempat mencoba menghubungi pihak PT Timah melalui Kabag Pengawasan Tambang Laut Bangka, Sahudi, Kamis (20/6/2024) malam terkait keberadaan KIP di sekitar mulut muara Jelitik Sungailiat hingga menuai protes nelayan setempat. Namun Sahudi tak merespon lebih jauh.
“Terima kasih atas informasi yang disampaikan,” hanya itu yang dia ucapkan.
Begitu pula kembali dikonfirmasi terkait puluhan massa nelayan menggelar aksi demo mengusir KIP diduga beroperasi di depan mulut muara Jelitik, lagi-lagi Sahudi menjawab dengan nada datar alias kembali mengucapkan terima kasih.(Didi Zuliadi)