WartaSugesti.com | SAMPANG – Realisasi distribusi Pupuk Subsidi kepada petani di Kabupaten Sampang, Madura perlu pengawasan maksimal. Pasalnya, pada musim tanam tahun 2024 ketersediaan pupuk tersebut langka.
Ketua Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (LKPK) Markas Wilayah ( Mawil ) Sampang H. Sujai Tansil mengatakan, realisasi distribusi pupuk subsidi itu sangat perlu adanya pengawasan dari semua kalangan, terutama Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) dan dinas terkait.
“Realisasi pupuk subsidi perlu ada pengawasan yang maksimal, karena banyak rumor petani gak dapat pupuk subsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” tuturnya, Jumat (20/12/2024).
Menurut H. Sujai, kasus distribusi pupuk subsidi di Kota Bahari sangat sering, bahkan terbaru kasus penyelundupan pupuk ditangkap di Kabupaten Tuban dan kini sudah ditangani oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
“Sebenarnya ketersediaan pupuk di Sampang sudah cukup, tapi ulah oknum yang membuat pupuk bersubsidi ini langka. Ini yang harus diperhatikan,” imbuhnya.
Dijelaskan, pada musim tanam saat ini keluhan petani yang disampaikan sudah banyak, ada petani yang melapor tidak menerima pupuk subsidi, sehingga harus membeli pupuk dengan harga Rp 200 ribu.
“Persoalan pupuk ini rata-rata terjadi di semua kecamatan di Sampang. Jadi ini harus ada penanganan serius, apalagi ada aturan terbaru dari presiden terkait penyaluran pupuk ini,” tambahnya.
Sementara Kepala Dispertan-KP Sampang, Suyono mengatakan, terkait pengawas realisasi pupuk bersubsidi agar terealisasi dengan baik sudah dilakukan melalui petugas dilapangan.
“Jika ada petani belum masuk data silahkan sampaikan, biar nanti oleh petugas dicek kebenarannya,” katanya. (Rom)
*Fakta atau Hoaks?
Untuk konfirmasi, hak koreksi dan hak jawab hubungi Redaksi 08992870079.
Ikuti saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini.