83 / 100

WartaSugesti.com | Papua – Yosepha Alomang atau Mama Yosepha Alomang adalah seorang perempuan tokoh Amume, Papua. ia terkenal karena perjuangannya membela hak-hak asasi manusia khususnya masyarakat di sekitar FM Freeport Indonesia.

Mama Yosepha Alomang dilahirkan di Tsinga, Papua, pada tahun 1940-an. Sejak bayi ia telah menjadi anak Yatim Piatu. Ia hidup bersama ayah tirinya.

Pada masa kecilnya, ia hidup berpindah-pindah, bersama dengan para penduduk desa lainnya, karena perintah pemerintah Indonesia.

Yosepha Alomang menikah pada awal tahun 1970-an setelah beberapa tahun bersekolah.

Saat itu, ia telah bekerja sebagai bidang yang cekatan dan, berkat bantuan Gereja Katholik, ia bekerja menolong orang lain.

Perjuangan melawan FM Freeport Indonesia telah mendominasi kehidupan dan pekerjaan mama Yosepha Alomang.

Misalnya, anak sulung Yosepha Alomang, Johana lahir 1974 meninggal dunia pada tahun 1977 karena kelaparan, ketika Yosepha Alomang bersama seluruh keluarganya bersembunyi di hutan-hutan dari pengejaran militer Indonesia.

Operasi militer Indonesia ini dilakukan setelah pipa milik Freeport Indonesia, Karena FM Freeport Indonesia dianggap telah merampas tanah kepunyaan rakyat Amume di Agimuga.

Dengan bantuan Gereja, Yosepha Alomang dan sejumlah perempuan lainnya membangun koperasi untuk memasarkan buah-buah dan sayuran hasil tanaman mereka.

Yosepha Alomang merasa FM Freeport Indonesia mestinya mendukung rakyat hasil kerja mereka, namun perusahaan itu mendatangkan bahan-bahan tersebut dari luar Papua.

Mama Yosepha

Para perempuan itu melakukan protes dengan menghancurkan buah-buahan dan sayuran impor.

Pada tahun 1991, Yosepha Alomang mengadakan Aksi untuk rasa selama tiga hari di bandar udara di Timika, dengan memasang api di landasan bandar udara, sebagai tanda protes atas penolakan FM Freeport Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk mendengarkan keprihatinan rakyat setempat dan perlakuan buruk yang berkelanjutan terhadap rakyat Papua.

Pada tahun 1994, Mama Yosepha Alomang ditangkap karena dicurigai menolong tokoh Organisasi Papua. (Amandus Doo)