WartaSugesti.com | Sampang – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang Suyono, memastikan matinya Sapi di 3 Desa Kecamatan Torjun diduga murni diracun.
“Kami sangat lega adanya teman teman media sudah sangat membantu kami, menelusuri kasus ini, sebenarnya kasus ini sudah lama,” kata Kepala Dinas.
Suyono menyebut selaku kadis pertanian, pihaknya telah menghubungi PJ bupati Sampang, melaporkan kasus misterius mati nya beberapa puluh ekor sapi yang menjadi bahan perbincangan warga.
Sapi Mati Misterius Hebohkan Tanah Merah, Polisi Belum Beri Pernyataan
“Beliau sudah perintahkan camat dan Polsek Torjun menindaklanjuti, bahkan dari Polres sendiri tadi dari sini,” imbuh Suyono Senin 10/06/24.
Sebelumnya, Puluhan ekor sapi mendadak mati diduga diracuni, telah membuat heboh Kabupaten Sampang.
Pasalnya setiap sapi sakit disembelih, pada saat itu juga inisial X diduga memerankan akal busuknya, mencari keuntungan membeli sapi sapi tersebut.
Kegiatan Habib Rizieq Setelah Bebas Murni
Informasi dari beberapa sumber korban, sementara sapi mati sampai saat ini sekitar 50 ekor.
Subaidi menyebut bahwa inisial X ini, diduga sekongkol dengan pedagang sapi ber inisial M karena setiap sapi yang dipotong M lah pembelinya.
“Iya mas saya curiga, setiap ada sapi mati yang membeli M, sapi saya juga jadi korban, sebelum sapi saya mati malamnya didatangi M, saya curiga dan menggali informasi ternyata tetangga sebelah memergoki X menabur sesuatu di rumput, juga di beberapa kandang peternak, dan anehnya sapi yang mati hanya di tiga desa yang terdampak yang sangat berdekatan,” jelas Subaidi Senin 10/06/24.
Hari Senin tanggal 10 Juni, tim media investigasi ke Disperta KP, ditemui langsung oleh Kepala Dinas (kadis) pertanian Ach Suyono didampingi kepala Bidang peternakan (Kabid) Arif Rahman, mereka menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah lama terjadi.
“Kami sudah lama menduga bahwa sapi sapi tersebut keracunan pasalnya untuk penyakit PMK dan LSD lain sebagainya di daerah Sampang khususnya, sudah steril bahkan zero,” papar Kepala Dinas.(Haryadi)