WartaSugesti.com | OKI – Kekecewaan mendalam dirasakan oleh tim senam desa Pedamaran VI, yang tergabung dalam organisasi Srikandi Perempuan Berdaya. Tim yang telah meraih kemenangan dalam lomba senam di stadion bumi urang diri Desa Pedamaran VI, merasa terhina dan dipermalukan karena tidak diikutsertakan dalam acara resepsi atau Grand Final lomba karaoke tingkat Kecamatan Pedamaran.
Padahal, panitia acara dan Kepala Desa, Makmun Murod telah berjanji untuk menampilkan tim senam di acara tersebut. Pelatih Senam, Rina Pebrina, mengungkapkan kekecewaan mendalam,
“Kami sudah berlatih keras selama berminggu-minggu untuk mempersiapkan penampilan di acara resepsi. Ibu-Ibu sangat antusias dan bersemangat untuk menunjukkan hasil latihan mereka. Tapi, janji yang diberikan untuk menampilkan tim senam di acara resepsi ternyata hanya omong kosong, bahkan kami sudah mempersiapkan kostum sama untuk tampil di acara resepsi sekaligus lomba karoke tingkat kecamatan Pedamaran,” ujar Rina Rabu 28/08/2024.pukul 09:00 Wib di kediamannya.
Rina Pebrina atau yang akrab disapa koneng Rina menambahkan, seharusnya panitia Jangan memberi harapan kepada meraka.
“Biar Jangan mengecewakan, kasian dengan ibu-ibu yang sudah berlatih untuk tampil,saya selaku pelatih merasa malu dengan tindakan panitia acara tersebut dan Kepala Desa memberi harapan hampa kepada tim kami, sampai mengeluarkan airmata,” tutur Rina dengan nada yang sangat sedih.
“Saya sangat kecewa dan sedih karena kami tidak diizinkan tampil di acara resepsi. Rasanya seperti usaha kami selama ini tidak dihargai. Air mata saya pun tak terbendung saat itu,” tutur Lelin, salah satu anggota tim senam.
Kekecewaan tim senam ini memuncak hingga mereka memecahkan piala kemenangan mereka sebagai bentuk luapan emosi.
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen panitia dan Kepala Desa dalam menghargai prestasi dan kontribusi warga desa.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari panitia acara dan Kepala Desa, terkait insiden ini.
Organisasi Kita Semua Saudara (KISS), yang diketuai oleh Asmadi, yang akrab disapa Barab Madi, juga ikut angkat suara.
“Ini bukan sekadar kekecewaan, ini penghinaan!,” tegas Barab Madi.
“Tim senam desa Pedamaran VI telah berjuang keras, berlatih dengan tekun, dan mengharumkan nama desa. Mereka pantas mendapatkan apresiasi dan penghargaan, bukan dipermalukan dan diabaikan seperti ini!” ujar Asmadi
KISS menuntut tindakan tegas dan nyata dari panitia dan Kepala Desa.
“Kami mendesak mereka untuk meminta maaf secara terbuka kepada tim senam dan menjelaskan alasan di balik pengingkaran janji ini,” tegas Barab Madi.
“Kami juga meminta agar kejadian ini tidak terulang kembali, dan agar kepercayaan dan penghormatan terhadap warga desa menjadi prioritas utama,” tambah asmadi
KISS mengajak seluruh warga desa Pedamaran VI untuk bersatu padu dalam memperjuangkan keadilan dan menghormati prestasi tim senam.
“Kita tidak akan tinggal diam!, Kita akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan ditegakkan dan penghormatan terhadap warga desa terpenuhi!” seru Barab Madi.
“Kami akan mengajak seluruh anggota senam dan anggota KISS untuk mengadakan aksi demontrasi di depan kantor desa dan kantor camat untuk meminta penjelasan terkait insiden ini,” tutupnya.
Kasus ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang komitmen dan penghargaan terhadap prestasi warga desa.
Aksi demonstrasi yang direncanakan oleh KISS diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencari keadilan dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.(Ketom Indra)