WartaSugesti.com | SAMPANG – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Omben Kabupaten Sampang Jawa Timur, diduga menggelembungkan data 97 siswa penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tahun 2023.
Data Pokok Pendidik (Dapodik) menyebutkan di SMPN 1 Omben Sampang, sebaran peserta didiknya yaitu siswa laki-laki berjumlah : 107 orang dan siswa perempuan berjumlah : 110 orang, total keseluruhan : 217 orang.
Sementara, dari data Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) SMPN 1 Omben Sampang tahun 2023, tertulis jumlah siswa penerima dana BOS adalah 314 orang.
Komunitas Seribu Senyum Gelar Dongeng Bersama Bunda Atik di Raudlatul Ulum Bangkalan
Sehingga perinciannya, dari Data Dapodik 217 orang, sementara dari data SPJ SMPN 1 Omben Sampang tertulis 314 orang, ada perbedaan jumlah siswa dengan selisih 97 orang.
Dari selisih itu, jika setiap siswa penerima dana BOS dengan nominal Rp240.000,00 dikalikan 97 orang, diduga dari penggelembungan siswa tersebut terdapat selisih sana sejumlah Rp23.280.000,00.
Jumlah ini untuk tahap pertama saja, belum lagi ditahap keduanya.
Terungkap kondisi Vina sebelum tewas 2016 Lalu
Saat media ini konfirmasi langsung ke kepala sekolah SMPN 1 Omben Sampang, Arief Mulyadi, Senin 03/06/2024, dia mengatakan memang tidak ada kesinkronan antara data di Dapodik dan SPJ di sekolah yang diasuhnya.
“Dikarenakan setiap tahunnya ada kelulusan murid kelas 9 per Juni, dan masuk lagi murid baru, jadi jumlah murid bisa berubah di tengah jalan,” Kata Arief mengemukakan alasan.
Menjadi bahan pertanyaan, apakah Dana Bos dicairkan tidak berpatokan pada data Dapodik?
Kepala Sekolah, seharusnya memaparkan data yang lengkap di atas kertas, sebagaimana penerapan Undang-undang keterbukaan publik, semua berhak tahu.
Hingga berita ini tayang sebagai upaya kontrol sosial, media terus berusaha untuk mendapatkan informasi dari pihak-pihak terkait untuk perimbangan berita.(Rom)
Tim Redaksi