82 / 100

WartaSugesti.com | Krisno Siregar, sang perwira yang memiliki nama lengkap Irjen Krisno Halomoan Siregar ini adalah sosok yang dikenal tegas dan berwibawa dalam jajaran Kepolisian Republik Indonesia.

Sebagai alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991, perjalanan karirnya penuh dengan prestasi yang mengantarkannya pada posisi strategis di Polri.

Namun, di balik kesuksesannya, ada sebuah keputusan tegas yang pernah ia ambil dalam karirnya sebagai pimpinan di Akademi Kepolisian, yaitu mengeluarkan seorang taruna Akpol yang berani menyerang perwira.

Latar Belakang Pendidikan dan Karir
Irjen Krisno Siregar merupakan lulusan Akpol tahun 1991, salah satu angkatan yang melahirkan banyak perwira tangguh di Polri.

Setelah lulus dari Akpol, Krisno memulai karirnya dari bawah, dengan menapaki berbagai posisi hingga berhasil menduduki jabatan strategis di kepolisian.

Dikenal memiliki kemampuan analisis yang tajam dan sikap tegas dalam menegakkan disiplin, Krisno terus menunjukkan loyalitas dan dedikasinya terhadap Polri.

Perjalanan karirnya yang panjang di kepolisian membawanya bertugas di berbagai wilayah dan unit strategis, termasuk di Divisi Narkoba, yang menjadikannya lebih matang dalam memahami dinamika kejahatan transnasional dan masalah internal kepolisian.

Kasus Taruna yang Menyerang Perwira
Salah satu momen penting dalam karir Krisno adalah ketika ia bertugas di Akademi Kepolisian dan menghadapi kasus yang cukup serius.

Seorang taruna dilaporkan telah menyerang seorang perwira, sebuah tindakan yang tidak hanya dianggap pelanggaran berat terhadap etika, tetapi juga mencederai prinsip dasar kepolisian tentang hormat dan hierarki. Sebagai pimpinan, Krisno Siregar tidak segan-segan mengambil tindakan tegas.

Keputusan untuk mengeluarkan taruna tersebut bukan hanya karena tindakan fisik yang dilakukan, tetapi juga karena pentingnya menanamkan disiplin dan rasa hormat kepada atasan dalam lingkungan Akpol.

Menurut Krisno, taruna yang nantinya akan menjadi perwira Polri harus memiliki integritas tinggi dan sikap profesional yang kuat. Setiap bentuk pelanggaran terhadap prinsip tersebut harus ditindak tegas.

Krisno siregar

Filosofi Kepemimpinan
Kepemimpinan Irjen Krisno Siregar diakui karena sikapnya yang tidak kompromi terhadap pelanggaran disiplin, namun tetap berfokus pada pembinaan dan pengembangan mental taruna.

Baginya, menjadi polisi tidak hanya soal kemampuan teknis dan fisik, tetapi juga soal mentalitas yang kuat dalam menjalankan tugas.

Integritas dan moralitas adalah dua hal yang selalu ditekankan dalam setiap kepemimpinannya.

Dengan keputusan-keputusan tegas seperti mengeluarkan taruna yang berani menyerang perwira, Krisno menunjukkan bahwa ketertiban dan hierarki adalah fondasi utama bagi setiap taruna Akpol yang nantinya akan mengemban tugas besar sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.

Penutup
Irjen Krisno Siregar adalah contoh nyata dari seorang perwira Polri yang memegang teguh prinsip disiplin dan integritas.

Sebagai alumni Akpol 1991, ia tidak hanya menorehkan prestasi dalam karirnya, tetapi juga memberi teladan bagi generasi taruna yang akan datang. Keputusannya untuk menindak tegas taruna yang melanggar disiplin adalah cerminan dari komitmennya untuk menjaga wibawa dan kehormatan Polri. (spam)

 

*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini