86 / 100

WartaSugesti.com | Pamekasan – Yayasan Gerakan Dualima Indonesia (G25 Indonesia) Cabang Pamekasan melakukan realisasi bantuan kepada 2 warga yang memerlukan. Sunarto (80) dan Conginik (59) di Dusun Morlaok, Desa Majungan Kecamatan Pademawu Pamekasan, Minggu (21/04/2024).

Sebelumnya, G25 Indonesia Cabang Pamekasan bergerak menyisir warga yang kurang mampu, melakukan survei agar realisasi tepat sasaran kepada warga miskin dan layak dibantu di beberapa desa.

“Untuk Pak Sunarto itu bantuan usaha, yaitu program Pemberdayaan Ekonomi Super Mikro,” kata Afifuddin, S.H Ketua G25 Indonesia Cabang Pamekasan, Senin (22/04/2024).

Ketua G25 Indonesia cabang Pamekasan menginformasikan, Sunarto hidup hanya bersama istrinya, anaknya sudah berbeda KK yang juga penuh dengan keterbatasan.

Kondisi ekonomi, rumah dan kesehatan Sunarto cukup memprihatinkan. Bertahan hidup serba dengan kemelaratan.

Sunarto dan istrinya menjalankan usaha dari 5 tahun yang lalu, memang sudah susah namun modal nekat jualan sembako dengan modal dari hasil jual belasan ayam yang dipelihara.

Akhirnya Amper (beranda) rumah dijadikan tempat jualan sembako dan isi tokonya tersebut lambat laun tersisa sedikit dan hampir habis karena hasilnya tidak cukup dimakan sehari hari.

Untuk mengembalikan usaha dagangannya pulih kembali seperti semula ternyata bagi Sunarto tidak mungkin karena sudah tidak memiliki uang tabungan. Mereka memilih bersikap pasrah dengan keadaan saat ini.

Kondisi Sunarto menderita stroke ringan dan isterinya menggantikan peran dia mencari nafkah. Istrinya dibantu ponakan, untuk kulakan isi toko setiap satu minggu sekali.

Cerita dari tetangga Sunarto, menurut Afifuddin, tetangga Sunarto mau beli selalu pulang dengan tangan hampa karena isi toko Sunarto sudah banyak yang habis, dipakai untuk kebutuhan keluarga.

“G25 Indonesia bantu lagi modal dengan membelikan isi tokonya. Tadi kami total habis belanja 1.550.685,” beber Afif.

Dengan bantuan modal usaha yang diberikan pihaknya berharap usaha Sunarto bisa berjalan normal kembali dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

G25

“Sedangkan untuk Conginik bantuan Spesial Social Charity atau kebutuhan pokok,” imbuh Afif.

Conginik, selain memprihatinkan, hidupnya sebatangkara, isterinya sudah lama meninggal dan anak-anaknya berkeluarga jauh dan jarang pulang kalau tidak ada kepentingan.

Conginik kesehariannya bertempur melawan ombak yang dekat dengan maut, dia bekerja menjadi buruh nelayan demi bertahan hidup, kalau ada panggilan dari temannya dia berangkat, mendayung perahu ke tengah lautan meski hasilnya pun tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari hari.

Conginik sering dibantu ponakannya dan tetangga sekitar, kalau punya beras dia menanak nasi sendiri, tidak punya selimut dan bantal.

IMG 20240422 WA0059 Afifuddin

Hingga berita ini tayang, diperoleh info bahwa Conginik tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Kalau untuk Conginik ini kita berikan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari. Tadi total habis 752.300. Beliau ini buruh nelayan dan hidup sendirian. Karena anaknya juga sudah berkeluarga. Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat,” pungkas Afif.(spam)