WartaSugesti.com | Kota Malang – Mushikawa Karate-Do Indonesia berdiri pada 1967, sebelumnya di tahun 1963 organisasi bela diri ini bernama Putra Sakura.
Keberadaan Mushikawa Karate-Do sudah cukup lama mewarnai seni bela diri di Indonesia.Bahkan organisasi seni bela diri karate yang menggunakan sistem Full Body Contact ini lahir di Malang.
Sejumlah event nasional maupun bertaraf international telah diikuti, salah satu diantaranya terakhir yakni Kyokushinkai World Championship 1 Piala Raja Hamengkubuwono di Yogyakarta dalam rangka menyambut HUT KONI DIY ke-57.
“Terakhir kami mengikuti ajang pertandingan bertaraf International yaitu Piala Raja Alhamdulillah berhasil membawa pulang 10 medali emas dan mengharumkan Malang,” terang Agus Yulianto selaku Dewan Guru Wilayah.
Sejarah berawal dibangunnya Bendungan Sutami di Malang Jawa Timur atau terkenal dengan Bendungan Karang Kates / Taman Wisata LAHOR oleh Pemerintah ketika itu juga didatangkannya Team Ahli Mr. MUSHIRO dari Jepang.
Mushiro merupakan murid Mr. MASUTATSU OYAMA. Sejurus kemudian diajarkannya ilmu Beladiri Karate tersebut kepada Mr. MUSLAN KL.
Perlu diketahui sosok Muslan sebelumnya juga dikenal jago dan menguasai berbagai ilmu beladiri. Kemudian bersama murid-muridnya mendirikan Mushikawa Karate-Do Indonesia, penggabungan berbagai ilmu bela diri yang dipelajarinya.
Seiring berjalannya waktu, organisasi yang berazaskan kekeluargaan serta berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 telah membuka cabang-cabang di seluruh Indonesia salah satunya pelatihan di Balai RW 04 Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Polwan Polres Bogor Peduli Perempuan dan Anak, Raih Penghargaan
Agus Yulianto menyebut, untuk Mushikawa Karate Do-Indonesia saat ini yang tergabung latihan sudah 50 peserta lebih, mulai kelas pemula hingga senior.
“Untuk tempat latihan di balai RW sejak tahun 2022 agendanya setiap seminggu sekali tepatnya hari Minggu, dengan dikuti sekitar 50 an lebih peserta. Pelatihan bela diri ini juga ada di sejumlah tempat di Malang,” tuturnya.
Bagi siswa-siswi didik yang tergabung hanya ditarik biaya administrasi pendaftaran, selain itu pembayaran SPP.
“Sementara ini, kita berjalan secara mandiri oleh karenanya mereka yang bergabung latihan hanya dipungut biaya pendaftaran serta SPP tiap bulannya,” imbuhnya Minggu, (9/6/2024).
Dengan raihan prestasi yang tercapai diharapkan ada suatu bentuk perhatian dari Pemerintah Daerah di Malang. Namun mirisnya sampai detik ini belum ada sama sekali.
“Kalau bentuk perhatiannya secara menyeluruh belum. Akan tetapi pernah dilakukan Dinas Pendidikan karena kebetulan anak saya juara nasional. Kemudian data sertifikatnya kita sampaikan dan dilakukan seleksi dinyatakan lolos. Baru ada pengajuan lagi ke Walikota Malang,” ungkapnya.
Disamping itu, saat ini Agus Yulianto berkeinginan ada yang membantunya mewujudkan gedung latihan dengan disertai alat-alat kebugaran. Tujuan sebagai penunjang pembentukan atlit-atlit berprestasi kedepannya.
“Kami berkeinginan punya gedung latihan sendiri beserta alat kebugaran.Terutama saat ini kita menyongsong berbagai event kejuaraan nasional seperti Forkot. Semoga dengan ikhtiar bersama bendera Mushikawa Karate-Do Indonesia semakin berkibar,” tandasnya.
Selain itu tengah dipersiapkan murid terbaik dari kategori pelajar untuk memenuhi undangan tanding ke Jepang.
“Saat ini tengah persiapkan dua murid terbaik kami untuk tanding ke Jepang. Kita tinggal menunggu jadwalnya saja. Keduanya dari kelompok usia pelajar SD dan SMP. Mohon doa dukungan dan support semua pihak, agar semua lancar dan kembali torehkan prestasi di kancah Internasional,” pungkasnya. (spam)