WartaSugesti.com // Sumenep – Ketua Umum (Ketum) Aliansi Madura Indonesia, Baihaki Akbar, SE., SH., angkat bicara, Dia menyorot beredarnya video operasi tangkap tangan oknum Ketua Ormas oleh Polres Sumenep, Madura Jawa Timur. Minggu 01 Juni 2025.
Baihaki menduga penangkapan tersebut tidak sesuai SOP atau tidak mematuhi Etika profesi sebagai aparat penegak hukum.
Dalam video yang beredar di sosmed detik-detik penangkapan tersebut penuh dengan rekayasa dan sangat kaku serta nampak sebagai jebakan terhadap oknum ketua LSM/ Ormas yang diduga memeras kades itu.
Parahnya lagi lanjut Baihaki, anggota Satreskrim Polres Sumenep, dalam video penangkapan tersebut, menunjukkan surat-surat penangkapan atau yang dinamakan surat printah penangkapan.
“Apakah ada yang melaporkan hal ini? ini menjadi pertanyaan publik?” kata Baihaki.
” Publik mempertanyakan, itu pemerasan atau ada yang melaporkan…?” ujarnya lagi.
Pertanyaan Publik, menapa kepala desa yang ada dilokasi penangkapan tersebut, tidak diamankan juga atau dijadikan tersangka?, Padahal bisa dijerat pasal turut serta,.
AMI menduga penangkapan tersebut sudah direkayasa atau memang ada sutradaranya di balik kejadian ini.
Kalau memang pemerasan, Polres Sumenep seharusnya melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada korban yang merasa dirugikan atas pemerasan tersebut.
”Polres Sumenep harus bertanggung jawab terhadap penangkapan ini, jangan sampai Publik menilai bahwa adanya rekayasa dan jebakan terhadap oknum LSM itu,” tegas Baihaki.
Baihaki mendesak Polres Sumenep memeriksa dan menangkap semua pihak yang terlibat dalam operasi tangkap tangan tersebut.
Hingga berita ini tayang, kasat Reskrim Polres Sumenep AKP Agus Rusdianto, belum memberikan klarifikasi resmi terkait penangkapan oknum Ketua Ormas itu. (spam)