WartaSugesti.com | SURABAYA – Meski belum diresmikan, namun sudah banyak pengunjung mengagumi wisata Kota Lama Surabaya, Bahkan wisatawan mancanegara atau pengunjung asing sudah banyak yang mengagumi destinasi ini.
Terutama kawasan Eropa yang menyatu di sekitaran Jl Rajawali, Sudah banyak wisatawan asing mengagumi kawasan kolonial, Eropa. Mereka kagum masih ada gedung eropa yang utuh dan terjaga.
Wisata Mistis Pantai Pelabuhan Ratu Berpadu Aura Magis Kamar 308
“Kalau wisatawan Eropa mungkin bernostalgia,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah, kepada WartaSugesti.com, Rabu (5/6/2024).
Selain kawasan zona Eropa, Surabaya sebagai kota sejarah juga terdapat Zona Pecinan (Kya Kya) dan Arab (Ampel). Ketiganya berdekatan.
Kini ketiga kawasan tersebut berproses menjadi Wisata Kota Lama.
Nikita Willy baru Belajar Setrika Baju dan Nyapu
Zona Eropa sebagian zona inti berada di sekitaran Jl Rajawali, Zona ini sudah ditetapkan sebagai kawasan heritage.
Kawasan Kota Lama Surabaya dengan banyaknya bangunan cagar budaya, Begitu juga kawasan Pecinan di Kembang Jepun Kya Kya.
Saat ini, Kawasan Kota Lama yang sudah dalam proses revitalisasi sebagai destinasi wisata heritage adalah Zona Eropa, Sudah hampir jadi. Utilitas dan kabel di sini gak lagi berserakan di atas. Tapi ditanam.
Sejumlah gedung bernuansa Eropa tampak mencolok di kawasan ini. Gedung-gedung heritage itu membuat kagum pengunjung.
Hidayat juga menyebut bahwa Minggu pagi atau sore hingga petang sudah banyak pengunjung yang berdatangan.
Mereka mengagumi gedung eropa yang masih otentik. Di antaranya gedung Internatio, Gedung Maybank, Gedung PTPN XI, De Javasche Bank, hingga Hotel Arcadia.
“Tidak hanya menawarkan pengalaman baru di Kawasan Kota Lama, tapi udara di kawasan Zona Eropa ini relatif bersih. Kawasan ini tidak berada di keramaian kendaraan,” kata Hidayat
Zona Eropa di kawasan Kota Lama Surabaya itu saat ini terus bersolek. Batasan kawasan wisata otentik ini meliputi sisi Utara ada di Jl Garuda dan Jl Kalisosok. Kemudian sisi Timur Jl Kalimas Barat.
“Sementara batas sisi Selatan ada di Jl Cendrawasih dan Jl. Merak. Kemudian sisi Barat ada di Jl Krembangan Timur dan Jl Kutilang,” pungkasnya (Lastomo)