75 / 100 Skor SEO

WartaSugesti.com // Wamena – Mantan Anggota Polri Aske Mabel, melakukan pencurian 4 senjata api (senpi) dan 71 amunisi, dari gudang senjata Polres Yalimo pada 2024 lalu.

Dia kemudian membelot menjadi pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Selanjutnya, Satgas Damai Cartenz menankap Aske Mabel di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, Rabu (19/2) sekitar pukul 06.30 WIT.

Aske Mabel sempat melawan saat ditangkap sehingga aparat memberikan tindakan tegas dengan menembak kaki Aske Mabel.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Aparat meminta disertir Aske Mabel menunjukkan lokasi penyimpanan senjata kedua. Namun, saat berada di dekat jurang, pelaku melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri,” kata Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

Atas perbuatannya Aske Mabel divonis 8 tahun penjara.

“Pengadilan Negeri Kelas II B Wamena menjatuhkan vonis 8 tahun penjara kepada Aske Mabel,” kata Humas Pengadilan Negeri Kelas II B Wamena, Dean Ginting kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).

Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yakni 9 tahun penjara.

Baca juga : Ops Patuh Mahakam Polresta Balikpapan, 20 Teguran dan 17 Tindakan

Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menegaskan Polri tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku pengkhianatan terhadap institusi. Apalagi yang membahayakan keamanan negara.

“Pengkhianatan dengan mencuri senjata api dari institusi adalah perbuatan yang sangat serius. Kami tidak pandang bulu, siapapun pelakunya akan diproses secara hukum. Ini bentuk komitmen kami menjaga integritas Polri dan keselamatan masyarakat,” tegas Faizal.

Faizal menanggapi keluhan pihak kuasa hukum terkait proses penangkapan Aske Mabel oleh personel Satgas Ops Damai Cartenz.

Ia memastikan bahwa setiap operasi selalu dilaksanakan secara terukur dan sesuai prosedur yang berlaku.

“Penangkapan terhadap pelaku dilakukan berdasarkan pertimbangan taktis dan ancaman di lapangan. Kami terbuka terhadap evaluasi, namun yang pasti, keselamatan petugas dan masyarakat adalah prioritas utama,” tambahnya.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo mengimbau kepada seluruh personel Polri di wilayah pegunungan Papua agar tetap memegang teguh loyalitas dan disiplin dalam menjalankan tugas.

“Kami mengajak seluruh anggota untuk tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah. Tugas kita adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, bukan sebaliknya,” ujar Kombes Pol. Yusuf. (spam)