WartaSugesti.com | SURABAYA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya mengantisipasi hewan kurban sakit menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Total ada 120 dokter hewan dari DKPP Surabaya yang diterjunkan ke lapak para pedagang ternak.
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban tersebut, pemkot menyebar ratusan petugas kesehatan ke sejumlah sentra penjualan yang berada di Surabaya.
6 Struktur Gigi Tentukan Usia Kambing Qurban
Mereka berasal dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Kota Surabaya.
“Kami menerjunkan tim dokter dari DKPP Surabaya sekitar 25 orang beserta teman-teman mahasiswa,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Suharti saat dikonfirmasi di Pemkot Surabaya, Kamis (6/6/2024).
Rieke Diah Pitaloka Minta pembatalan Tapera
“Kami ingin memastikan dari permohonan yang masuk, lapak-lapak di sini sudah memenuhi ketentuan, ada izinnya dan ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” katanya.
Pemkot Surabaya telah mengeluarkan surat edaran. Tujuannya, memastikan lapak pedagang yang berada di kawasan mereka menjual hewan sesuai dengan persyaratan dari pemerintah.
Diantaranya, bebas dari penyakit hewan menular strategis maupun zoonosis.
Beberapa penyakit tersebut adalah antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD) dan peste des petits ruminanst (PPR).
Apabila pedagang tidak dapat menunjukkan SKKH, maka DKPP Kota Surabaya meminta yang bersangkutan melengkapi persyaratan.
“Namun apabila tidak kunjung melakukan proses pengajuan, maka pedagang hewan kurban tidak dapat membuka lapaknya di Kota,” pungkasnya (Lastomo)