84/ 100

WartaSugesti.com | Jakarta – Bombardir dan pembantaian yang dilakukan Israel di Negara Palestina menuai aksi penolakan. Kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta kembali diserbu ribuan demonstran, yang protes, atas penyerangan penduduk sipil bayi, anak-anak, dan kaum perempuan yang tidak berdosa, di Rafah. Sabtu 1 Juni 2024.

Pembantaian kembali dilakukan tentara zionis Israel di Kamp Pengungsi Rafah.

Iklan Sekolah
Screenshot 20250116 151832 WhatsAppBusiness Aksi Protes

Demo yang mengutuk tindakan biadab, Tentara Zionis Israel yang didukung Pemerintahan Amerika Serikat, membuat marah para demonstran, dengan terus meneriakkan Israel dan Amerika Serikat Teroris yang sebenarnya.

Polda Jatim Teken Fakta Integritas Guna Tekan Laka Bus

Ribuan masa demonstran memadati jalan disekitaran stasiun gambir dan jalan medan merdeka selatan.

Rombongan Demonstran dari ASPIRASI membentangkan spanduk bertuliskan stop Islamofobia, dan jadikan 15 Maret Sebagai hari Libur Nasional untuk memperingati Hari Anti Islamofobia.

Cash Out Film Laga Drama John Travolta Yang Enak Ditonton

Israel

Dalam kesempatan wawancara, dengan pemimpin revolusioner ASPIRASI Indonesia, Wati Salam Siswapi, ditanya, mengapa 15 Maret harus jadi Hari Libur Nasional, sebagai Hari anti Islamofobia, menurut Wati, tanggal 15 Maret adalah Resolusi PBB yang dikeluarkan sebagai hari anti Islamofobia.

“Maka sejak 15 Maret 2022, berdasarkan resolusi PBB itu, tidak boleh ada lagi Fobia Terhadap Islam, bagi seluruh rakyat di dunia ini,” kata Wati saat ditemui demo di depan kedubes Amerika Serikat di Jakarta.

Masih kata Wati Salam Siswapi, bahwa pihaknya dari ASPIRASI Indonesia sudah menyampaikan surat kepada pemerintah, melalui setneg (kantor sekretaris negara-red), tapi sampai hari kami turun demo didepan kedubes AS, tidak ada tanggapan serius dari pemerintah ataupun merespon surat dari ASPIRASI INDONESIA yang memohon kepada Pak Presiden Joko Widodo, untuk mengeluarkan Peraturan Presiden Tentang 15 Maret sebagai libur nasional, untuk memperingati hari anti Islamofobia.

Israel

“Saya tidak habis pikir ada dugaan mengapa Presiden Jokowi tidak mau menetapkan 15 Maret dijadikan Hari Libur Nasional sebagai hari anti Islamofobia, saya tidak paham mengapa tidak mau menetapkan,” tegas Wati.

Dalam orasi demo didepan kedubes AS, tercetus kepada Presiden Joko Widodo untuk memimpin penyelesaian pembantaian masal atau genosida bangsa palestina oleh Pemerintahan Zionis Israel, meski Indonesia tidak punya hubungan Diplomatik dengan Israel. Dan meminta kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, untuk mengirimkan TNI sebagai Pasukan Perdamaian.(Junaidi)

Reporter: Redaksi WartaSugesti