WartaSugesti.com // Surabaya – Generasi penerus bangsa yang peduli pendidikan, Mahasiswa Aliansi Jatim Menggugat dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar aksi unjuk rasa ”Indonesia Gelap” di depan Kantor DPRD Jawa Timur, Surabaya, Senin (17/2/2025).
Mereka menyampaikan sepuluh poin tuntutan, di antaranya adalah menolak efisiensi anggaran di sektor pendidikan yang dinilai mengancam masa depan generasi muda.
Mahasiswa membawa berbagai spanduk dan berorasi menuntut transparansi serta keadilan dalam alokasi anggaran pendidikan, kesehatan, dan berbagai kebijakan pemerintah yang mereka nilai tidak berpihak kepada rakyat.
Mereka juga menolak pemotongan anggaran yang berdampak pada kesejahteraan tenaga pendidik, kesehatan.
Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi sorotan karena dianggap berpotensi menekan sektor-sektor vital lainnya.
Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Wibowo menuturkan aksi ‘Indonesia Gelap’ yang berlangsung di Surabaya berjalan relatif kondusif.
“Hanya sedikit insiden saling dorong,” ujarnya
Presiden BEM Universitas Airlangga (Unair) Aulia Thaariq Akbar menyatakan kekecewaannya atas sikap Ketua DPRD Jatim yang hanya mengunggah aspirasi mereka di media sosial tanpa ada jaminan bahwa tuntutan mereka benar-benar sampai kepada pemerintah pusat.
“Kami meminta untuk ditelepon kan langsung. Kalau hanya diposting di sosial media, siapa yang bisa memastikan bahwa itu sudah diperhatikan oleh Presiden Prabowo ataupun Ketua DPR RI?,” tegasnya.
Namun, tuntutan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Musyafak Rouf.
Sementara, Aulia Thaariq Akbar atau Atta menyebut lima rekannya ditangkap Polisi.
“Ada sekitar lima, dan kami melihat sendiri bahwa teman kami lima orang itu dibawa oleh anggota ke dalam (Gedung DPRD),” kata Atta.
Menanggapi itu, Kabag Ops Polrestabes Surabaya membantah ada mahasiswa aksi Indonesia Gelap yang ditangkap polisi.
“Tadi tidak ada yang diamankan, semuanya adik-adik mahasiswa boleh dikonfirmasi. Apa yang disampaikan, isu-isu ada yang diamankan. Saya pastikan tidak ada yang diamankan,” kata Wibowo. (spam)