85 / 100 Skor SEO

WartaSugesti.com | Bangkalan – Sejatinya, menjadi seorang pendidik adalah belajar menempa dirinya sendiri. Dengan mengajar, pengetahuan dan kemampuan seorang guru akan bertambah dan terasah.

Maka Guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar (kbm) adalah ikatan saling membutuhkan.

Pemimpin Media online Nasional WartaSugesti.com, Slamet, A.Md.Kep., S.M., C.BJ., dari Bumi Cakraningrat mengucapkan, “Selamat Hari Pendidikan Nasional” tak perduli bagaimana pun sistem kurikulumnya, belajar adalah kewajiban, memberantas kebodohan adalah jihad.

ASN Guru di Banjarbaru Lakukan Pelecehan Seksual, Siswa Trauma

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Belajar

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilaksanakan seluruh lembaga pendidikan baik tingkat sekolah, perguruan tinggi, pemerintah daerah hingga nasional.

Pelaksanaan upacara Hardiknas ini diatur dalam pedoman yang telah diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Upacara diselenggarakan secara luring pada lembaga masing-masing pada Kamis, 2 Mei 2024 dimulai pukul 07.30 waktu setempat.

Mengambil tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, Hardiknas 2024 merupakan momen tahun kelima bagi Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim mengawal pendidikan di Indonesia.

Sosok yang akrab dipanggil Mas Menteri ini resmi dilantik sebagai menteri pendidikan pada 23 Oktober 2019, dan akan menyelesaikan masa jabatannya pada 2024 ini.

Belajar

Busana daerah muncul saat perayaan Hardiknas

Dengan mencanangkan kebijakan “Merdeka Belajar”, Nadiem mencoba mendobrak keterbatasan yang dialami oleh seluruh pelajar Indonesia.

“Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbud Ristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” tutur Nadiem.

Nadiem menambahkan, mengubah sistem yang sangat besar bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan dan perjuangan yang harus dihadapi.

“Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan. Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi,” kenang Nadiem mereview perjalanan Merdeka Belajar.

Apa yang menjadi tolok ukur keberhasilan sistem mengajar kita? Nilai?

Apakah wali murid dan guru sibuk mempertinggi nilai?

Ilmu pengetahuan yang sesungguhnya adalah apa yang tertanam di otak lalu dipraktekkan oleh peserta didik.

Sebab kenyataanya, nilai A acap kali diberikan kepada 2 orang atau beberapa siswa yang tingkat pengetahuannya jauh berbeda.

Iya, kecerdasannya berbeda namun nilainya sama.

Menjadi Guru adalah profesi yang mulia. Profesi yang jasa-jasanya sesungguhnya tak dapat dinilai dengan digit rupiah. Namun Guru juga bisa memperoleh dosa jariyah. (spam).