79/ 100

WartaSugesti.com | Surabaya – Azzeldine Aliya Zahira, atau yang akrab disapa Azzel, berhasil menghadapi tantangan hidup, dia telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi gemilang.

Gadis berusia 23 tahun ini, yang didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sejak usia dua tahun, kini menjadi inspirasi sebagai calon dokter dan atlet anggar berprestasi.

Pasang Iklan Anda di sini
20240201 013240 0000 Dokter

Azzeldine Aliya Zahira, adalah putri dari pasangan Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah, Sp.KL(K), SE, M.Kes, MH, C.FEM, FIHFAA, FISQua, FRSPH, dan Virly Mavitasari. Sejak usia dua tahun, Azzel didiagnosis dengan ADHD, sebuah kondisi yang kerap kali membuatnya sulit berkonsentrasi dan cenderung hiperaktif. Namun, hal ini tidak menghentikan langkahnya untuk meraih impian.

Dalam usianya yang masih muda, Azzel telah menunjukkan pencapaian luar biasa.

Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya pada tahun 2023 dan saat ini sedang menjalani program co-assistant doctor (dokter muda), yang menjadi tahap akhir sebelum meraih gelar dokter.

Azzeldine Aliya Zahira,

Keberhasilan Azzel tidak hanya terbatas pada dunia akademis.

Sejak masih duduk di bangku SMP, Azzel telah menekuni olahraga anggar dan berhasil mengukir prestasi di berbagai ajang kompetisi, baik tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Salah satu prestasi terbarunya adalah meraih juara 3 dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo tahun 2023.

Perjalanan Azzel menuju kesuksesan tentu tidak mudah.

Menghadapi tantangan ADHD, Azzeldine Aliya Zahira, harus berjuang keras dalam mengatasi kesulitan berkonsentrasi dan kecenderungan hiperaktif.

Namun, dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya dan tekad yang kuat dalam dirinya, Azzeldine Aliya Zahira, mampu menaklukkan segala rintangan yang ada di hadapannya.

Kisah Azzel menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan dari orang-orang terdekat, segala keterbatasan bisa diatasi, dan prestasi gemilang bisa diraih.

Azzeldine Aliya Zahira bukan hanya calon dokter dan atlet berprestasi, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi tantangan serupa.

Azzel bercerita bahwa semua keberhasilan yang ia raih saat ini berkat kerja keras orang tuanya yang selalu sabar merawat dan mendukung.

“Saya sulit sekali berkonsentrasi, kadang malas melakukan sesuatu hal. Jadi, saya harus didorong dulu supaya rasa malasnya hilang,” ungkap Azzel saat ditemui di sela-sela waktu luangnya.

“Mama biasanya menuruti hal-hal sederhana yang saya inginkan, dan itu bisa menjadi semangat. Contohnya, saya diberi stiker sebagai reward jika saya melakukan hal positif atau diperbolehkan makan mi instan, karena saya tidak boleh terlalu banyak makanan berkalori tinggi,” ucapnya.

Seiring waktu, Azzel juga sering berbagi pengalaman untuk menginspirasi anak-anak dan orang tua yang mengalami tantangan serupa.

“Orang tua harus selalu mendukung anaknya yang memiliki keterbatasan. Jangan malu. Mereka juga butuh dukungan,” tegas Azzel.

Virly Mavitasari, ibu Azzel, menceritakan bahwa minat Azzel terhadap olahraga anggar dimulai saat ada pendaftaran ekstrakurikuler di sekolah. Meski berasal dari keluarga yang tidak memiliki latar belakang olahraga anggar.

Azzel berhasil masuk tim inti di klub barunya dan menemukan bakat terpendamnya.

“Saya menemukan kecocokan di sini. Banyak peningkatan yang terjadi sejak saya bergabung dengan anggar,” imbuh Azzel.

Berikut beberapa prestasi Azzeldine Aliya Zahira, dalam olahraga anggar:
2015: Juara 2 Sabel Putri Perorangan Antarklub se-Surabaya, Juara 2 Sabel Putri Perorangan Kadet Piala Koni Surabaya, Juara 3 Sabel Putri Perorangan Junior Piala Koni Surabaya.

2016: Juara 1 Sabel Putri Perorangan kelas SMP-SMA, Juara 1 Sabel Putri Perorangan Kadet Piala Koni Surabaya, Juara 1 Beregu Sabel Putri Tingkat Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi.

2017: Juara 1 Junior Sabel Putri Perorangan Piala Wali Kota Surabaya, Juara 1 Kadet Sabel Putri Perorangan Piala Wali Kota Surabaya, Juara 1 Perorangan Sabel Putri Kadet Tingkat Provinsi Jawa Timur, Juara 1 Beregu Sabel Putri Pekan Pelajar Nasional, Juara 1 Beregu Sabel Putri FT Open Champion Malaysia, Juara 3 Perorangan Sabel Putri FT Open Champion Malaysia.

2018: Juara 1 Beregu Sabel Putri Open Nasional Wali Kota Surabaya, Juara 1 Beregu Sabel Putri Kejuaraan Provinsi Jawa Timur di Malang, Juara 3 Sabel Perorangan Brunei Open Fencing Championship Brunei Darussalam, Juara 2 Beregu Sabel Putri Brunei Open Fencing Championship Brunei Darussalam, Juara 2 Beregu Degen Putri Brunei Open Fencing Championship Brunei Darussalam.

2019: Juara 3 Sabel Putri Perorangan Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro.

2022: Juara 1 Beregu Floret Putri Oekan Olahraga Provinsi Jawa Timur di Situbondo, Juara 2 Beregu Sabel Putri Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur di Situbondo.

2023: Juara 1 Sabel Putri Perorangan Surabaya Open Fencing Championship, Juara 3 Sabel Putri Perorangan Piala Wali Kota Surabaya Tingkat Jawa Timur, Juara 3 Beregu Sabel Putri Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo.

Tidak hanya berprestasi di bidang olahraga anggar, Azzeldine Aliya Zahira, juga menorehkan prestasi di bidang karya tulis, Beberapa diantaranya adalah Juara 3 Karya Tulis Remaja CYS Kelas Life Science SMP-SMA Surabaya tahun 2015, dan Finalis Karya Tulis Ilmiah di UIN Sunan Ampel Surabaya Tingkat Nasional tahun 2020, Meski berstatus sebagai atlet, Azzel tetap menjaga keseimbangan antara studi dan olahraga.

“Atlet dan studi harus saling imbang dan beriringan.” Pungkas Azzel.

Dalam kesempatan terpisah, Virly Mavitasari juga menceritakan bagaimana awalnya Azzeldine Aliya Zahira, didiagnosis dengan ADHD di usia dua tahun, Azzel sudah bisa merespons lingkungan sekitar, Namun tidak mampu mengenal huruf dan angka.

“Kakaknya di usia segitu sudah bisa mengenal huruf dan angka, Bahkan punya IQ jenius, Karena saya dan suami memiliki latar belakang medis, akhirnya kami mencari tahu dan ternyata dia didiagnosis ADHD.” cerita Virly.

Meski sempat kaget dan syok, Virly dan suaminya segera mengambil langkah untuk mendukung perkembangan Azzel, Dengan terapi dan diet rendah kalori, Azzeldine Aliya Zahira, mulai menunjukkan peningkatan, meski tetap menghadapi tantangan dalam fokus dan kegelisahan, Bahkan, saat di Taman Kanak-Kanak (TK), Virly sempat memindahkan Azzel ke sekolah lain karena khawatir jika Azzel minder setelah harus tinggal kelas.

Kisah hidup Azzeldine Aliya Zahira menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat dan semangat yang kuat, segala keterbatasan bisa diatasi dan prestasi gemilang bisa diraih. (Wie)

Reporter: Redaksi