85 / 100

WartaSugesti.com | Jakarta – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro RI menyatakan prihatin dan memberikan atensi atas peristiwa penembakan terhadap aktivis HAM sekaligus Direktur Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy.

“Komnas HAM telah berkomunikasi langsung dengan korban dan memperoleh informasi awal terkait kronologis peristiwa dan luka yang dialami,” kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan komunikasi langsung dengan Yan Christian Warinussy, sambung Atnike, didapati bahwa korban mengalami luka lecet pada dada bagian kanan akibat peluru yang diduga berasal dari senapan angin.

Dikatakan pula oleh Atnike, korban telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari dan diberikan rujukan visum ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari.

Komnas Ham

 

“Selanjutnya, korban kembali dirujuk ke RSUD Provinsi Papua Barat untuk mendapatkan perawatan. Komnas HAM akan terus memantau perkembangan penanganan laporan tersebut maupun kondisi korban,” ucapnya.

Di samping itu, Komnas HAM mendorong proses penegakan hukum yang cepat, transparan, adil, dan profesional oleh pihak kepolisian terhadap peristiwa penembakan tersebut.

“Komnas HAM juga mendesak adanya jaminan perlindungan terhadap masyarakat sipil yang melakukan advokasi dan berkontribusi terhadap penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia,” tegas Atnike.

Komnas HAM

Sebelumnya, Polresta Manokwari, Papua Barat menyatakan tengah mendalami kasus penembakan Yan Christian Warinussy. Insiden penembakan tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) saat korban keluar dari salah satu bank di kawasan Sanggeng Manokwari, Rabu (17/7), sekitar pukul 15.45 WIT.

Kepala Bagian Operasi Polresta Manokwari Komisaris Polisi Wisnu Prasetyo mengatakan, kepolisian terus mengumpulkan bukti guna mengungkap identitas pelaku sekaligus motif penembakan terhadap advokat senior tersebut.

“Kami tidak mau berspekulasi. Sekarang kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara,” kata Wisnu. (spam)