WartaSugesti.com | Surabaya – 6 hari dalam seminggu, Masjid Pemuda Konsulat di Jalan Kalikepiting Surabaya menyediakan ratusan porsi makanan secara cuma-cuma.
Tak hanya bagi masyarakat sekitar, siapapun boleh mampir untuk mengisi perut mereka. Tak peduli, ras, agama hingga suku apapun, semua boleh mampir.
“Setiap Senin sampai Sabtu, kami menyediakan setidaknya 160 porsi makanan. Kalau Ahad (Minggu) libur supaya teman-teman bisa beristirahat,” kata Pengurus Masjid Pemuda Konsulat, Ramadhan Surohadi.
“Semua orang boleh datang dan makan di sini. Hari Senin dan Kamis, kita sediakan saat waktu buka puasa. Selasa, Rabu, dan Jumat ketika jam makan siang,” sambungnya.
Suasana ramai tampak di Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pacar Kembang, Surabaya, Sabtu (8/4/2024) malam. Masyarakat tampak mengantre untuk menyantap soto Betawi yang disajikan malam itu.
Tempat ini bukan warung soto Betawi, sebab tak ada kasir yang melayani pembayaran setelah pelanggan makan. Rupanya, ini adalah Masjid Pemuda Konsulat yang menyediakan makan gratis.
Rintik gerimis tak menyurutkan semangat para perempuan yang menghidangkan makanan gratis ini. Masyarakat yang mengantre pun tampak antusias menunggu hidangan mereka disajikan.
Menu yang disediakan bervariasi dan memiliki rasa yang konsisten, sebab dimasak oleh koki profesional. Khusus pada Sabtu, jemaah dipersilakan memilih menu yang mereka sukai.
Pangeran Tampan Untuk Ukhti-ukhti di Surga
“Pada hari Sabtu malam setelah kajian, jemaah mengajukan tiga menu yang mereka suka. Lalu kita voting, yang terbanyak akan jadi menu untuk Sabtu depan,” ujar Rama.
“Khusus Sabtu, kita sediakan makan gratis setelah kajian, sekitar jam setengah sembilan malam. Supaya orang-orang pada malam mingguan di sini,” imbuhnya.
Warung Makan Gratis di Masjid Konsulat Pemuda sudah berjalan tiga tahun, lebih tua dari usia masjid yang baru berjalan hampir dua tahun. Berkat gotong royong elemen masyarakat, program ini bisa terus memberi manfaat hingga sekarang.
“Dulunya kita menggelar makan gratis di halaman sini, halaman Konsulat Filipina. Makanya setelah tempatnya diwakafkan jadi masjid, namanya itu Masjid Konsulat. Inisiasi dari Ustaz Andre Raditya Founder Si Jum (Nasi Jumat),” terang Rama.
“Kita bareng-bareng sama teman teman ojol, Si Jum, warga, pengusaha, dan relawan, patungan bikin makan gratis di sini. Sehari dulu 30 sampai 40 porsi,” tambahnya.
Pasang surut sempat dialami warung makan ini. Terlebih, didirikan saat masa pandemi COVID-19, tak jarang pengurus kala itu harus mengeluarkan uang pribadi.
“(Dulu) di awal-awal pernah kekurangan, ya pengurus harus nombokin. Ikhlas, mau jual mobil mau apa, yang penting jalan terus. Tapi sekarang alhamdulillah lancar-lancar aja,” pungkas Rama,
Masjid ini pun sempat viral di media sosial. Banyak yang kagum dengan masjid kecil ini. Sebab, selain menyediakan makan gratis, masjid ini juga menyediakan tempat tidur atau matras gratis.
Bahkan, siapapun bisa mandi dengan sabun dan sampo yang disediakan gratis.(Lastomo)