WartaSugesti.com // Bangkalan – Tenaga Honorer Bangkalan betul-betul di ujung tanduk, setelah dipotong iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Gaji sisa Rp900.000, diperparah lagi karena tambahan penghasilan pegawai (TPP) dihapus, mereka menangis, mengeluh lapar dan mengadu kepada DPRD setempat, Senin (17/2/2025).
Menyikapi hal ini, ratusan massa tenaga honorer Bangkalan, menggelar aksi damai menuntut kesejahteraan, mengingat upah mereka jauh di bawah upah minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Perwakilan tenaga honorer, Andi Aziz berkeluh kesah hingga sesenggukan karena tidak kuasa menahan perasaan pilu.
“Kami melakukan aksi ini karena nasib kami sudah diujung tanduk, gaji kami di awal mengabdi Rp375 ribu. Selama 20 tahun mengabdi masih Rp 1.225.000, itu belum dipotong BPJS. Ternyata setelah dipotong BPJS menyisakan Rp 992.000,” ungkap Andi sambil terisak.
“Saya mau bertanya kepada bapak dewan dan bapak-bapak yang terhormat di sini, kira-kira uang segitu (Rp 992 ribu) mampu tidak untuk membiayai keluarga selama satu bulan?,” ujar Andi yang tercatat sebagai honorer di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Bangkalan itu di hadapan Sekretaris Komisi I DPRD Bangkalan, Nur Hakim.
Andi memaparkan, para tenaga honorer Pemkab Bangkalan tidak membutuhkan janji namun lebih membutuhkan bukti.
Tenaga honorer Bangkalan berharap, efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto tidak berimbas kepada mereka. (spam)