WartaSugesti.com | Banjarmasin – Beberapa pandangan terkait persoalan sosial kemasyarakatan dalam aspek hukum, menjadi perhatian banyak pihak saat ini.
Merokok di depan umum, Prio Bantolo Tanjung SH, Lawyer dari Kantor Angga Parwito Law Firm (APLF) Banjarmasin, yang diminta komentarnya mengatakan, kalau pertemuan resmi, selayaknya tidak perlu merokok, karena bagaimanapun, ketika memberikan suatu materi pelatihan, banyak yang tidak kuat terkena asap rokok.
“Kalau sebelumnya minta izin dan diberikan izin, lalu merokok, dan ada yang peristiwa peneguran, maka keliru. Tapi bila tidak minta izin dan merokok, ya kurang elok,” ujar Tanjung, Senin (30/9/2024) sore.
Disebutkan, jika ada yang terdampak akibat ada yang merokok tanpa minta izin, maka bila yang terdampak menegur, yang merokok perlu meminta maaf karena kondisi tersebut. Sedangkan yang terdampak bila sudah dapat permintaan maaf, juga tidak boleh memperpanjang persoalan tersebut.
Sementara itu, menyinggung keluhan beratnya kurikulum saat ini yang berdampak kurang nyaman bagi Pelajar maupun Pengajar, Tanjung menyatakan, dirinya melihat beberapa sisi seperti Sistim Pendidikan, Pendidik dan Murid.
“Murid ini kalau kita mengacu zaman dulu beda dengan saat ini. Karena Sistim Pendidikan pun membuat para Siswa juga stress. Sedangkan Guru yang dirasakan kasar terhadap Anak Didik, si Guru bisa jadi juga stress karena terkait sistim, yang membuat para Guru fokusnya hanya mengejar karir sebagai target dan bukan murni mendidik kepada anak didiknya. Ini menurut saya,” Tanjung menambahkan.
Untuk persoalan lalu lintas yang masih dirasakan banyak yang kurang disiplin berlalu lintas, seperti masih ada yang menerobos lampu merah, menurut Tanjung, hanya ada beberapa jalan tertentu yang ada Polisinya. Mungkin itu beberapa faktor yang akhirnya membuat beberapa pengguna yang melanggar lalu lintas. Seharusnya, kata Tanjung, digalakkan sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat.
“Kalau melihat rambu lalu lintas, semua lengkap. Lampu Traffic light juga berfungsi dengan baik. Tapi masih ada yang melanggar, ini karena kurangnya sosialisasi. Ini agar digalakkan,” kata Tanjung lagi.
“Jika dirasakan ini merupakan dampak stres dari pengguna jalan raya, dirasakan ini dimungkinkan juga terjadi, yang diakibatkan macam-macam,” katanya menilai kondisi tersebut. (juna)
*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini.
Tim Redaksi