WartaSugesti.com | Lamongan – Oknum Guru bidang study Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kembangbahu Lamongan berinisial E arogan, dia menghajar S, siswa kelas 8, dengan menampar pipi kanan dan pipi kiri murid yang seharusnya dia perlakukan dengan lemah lembut.
Hal itu tampak dari video yang telah beredar, E juga memberi cacian yang seharusnya tidak pantas untuk dilontarkan oleh seorang guru.
“kon lapo kon anake sopo (jawa) kamu siapa kamu anak siapa,” celoteh sang guru
Video penganiayaan Siswa SMPN 1 Kembangbahu Lamongan itu kini telah membuat geger dan mencoreng dunia pendidikan.
“Mengapa harus ada pemukulan,” ujar netizen.
“Guru itu adalah mengajar atau mendidik murid supaya menjadi pintar dan mengerti berguna bagi nusa dan bangsa, bukan menghajar,” komentar pemirsa yang lain.
Mendapati hal tersebut, media mengunjungi SMPN 1 Kembangbahu, saat hendak dikonfirmasi oknum guru inisial E tersebut tidak ada dikantor.
Kepala SMPN 1 Kembangbahu, tidak bisa memberi jawaban karena pada saat itu, dia ada dinas luar.
Tak urung, praktisi pendidikan dan pengamat remaja, Slamet Pegas Al Maduri angkat bicara, menurut dia kejadian pemukulan di sekolah kepada murid sering terjadi dan ini merupakan citra buruk bagi dunia pendidikan.
“Harus di stop, harus berhenti sampai di sini, kini zamannya sudah berbeda, guru harus hati-hati, jangan sampai khilaf berujung penjara,” tukasnya.
Akan halnya terhadap guru inisial E yang bertugas di SMPN 1 Kembangbahu Lamongan itu, agar segera dilakukan upaya-upaya damai, dan supaya tidak terulang maka oknum guru seperti ini harus meminta maaf dan diberi sangsi untuk perbaikan kualitas mengajar dia.
“Bila tak ada itikad baik, ya setiap warga negara berhak melaporkan kepada pihak yang berwajib, karena hal seperti ini ranahnya sudah penganiayaan, agar tidak ditiru oleh guru-guru yang lain, kita juga punya anak loh yang bersekolah, bagaimana jika hal tersebut menimpa anak kita? naudzubillah,” papar Slamet.
“Pake ngomel-ngomel lagi tanya anak siapa, emangnya kalau anak siapa terus E ini mau apa? kalau misalnya anak orang gak punya terus bisa dihajar gitu?,” ketus Slamet.
Selain itu lanjut Slamet, perkataan E ini juga melecehkan orang tua siswa tersebut, seakan-akan orang tua S tidak bisa mendidik anak.
“Sebagai orang tua, sebodoh-bodohnya, gak ada orang tua yang mengajarkan anaknya tidak baik mangkanya orang tua menyekolahkan anaknya supaya jadi pintar, lah kok malah dihajar kayak maling aja,” ungkapnya geram.
Sampai berita ini ditayangkan, E oknum guru yang terlibat pemukulan kepada murid tidak nampak batang hidungnya, kalangan media, dan LSM akan mengawal kasus ini sampai tuntas.(syaiful)
*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini.
Tim Redaksi