70 / 100 Skor SEO

WartaSugesti.com // Bangkalan – Kabar tentang Wartawan korban penganiayaan Aruf Kenzo atau Makrub, yang diberitakan diam-diam melakukan perdamaian pribadi dengan H. Fathurrahman di Polres Bangkalan mengagetkan. Kabar tersebut menyebar cepat di kalangan internal Ormas MADAS dan Khabertana.

Bagi sebagian besar anggota, langkah Makrub dianggap sebagai pengkhianatan moral terhadap semangat perjuangan bersama yang sedang mereka bawa ke jalanan, seperti dilansir dari <span;>Media Pojok Nasional.

Dani Amini (DA), anggota aktif DPP MADAS, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menilai tindakan diam-diam itu telah mencederai nilai solidaritas dan komitmen perjuangan.

“Kami semua berjuang dengan tulus, turun ke jalan demi kebenaran dan keadilan. Tapi di hari yang sama, Makrub malah berdamai diam-diam dengan H. Kur. Ini sungguh memalukan dan mencederai kepercayaan kami,” ujar DA dengan nada geram, Kamis (9/10/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dani juga menegaskan bahwa langkah perdamaian tanpa koordinasi organisasi adalah tindakan yang tidak etis.

“Kalau memang ingin berdamai, bicarakan secara terbuka dengan rekan-rekan perjuangan. Jangan memakai nama organisasi untuk kepentingan pribadi, lalu diam-diam menyelesaikan masalah di belakang,” tegasnya.

Sementara kabar beredar pertemuan antara Makrub dan H. Fathurrahman berlangsung tertutup dan menghasilkan kesepakatan damai secara personal, tanpa melibatkan unsur organisasi.

Namun langkah tersebut kini menimbulkan gejolak internal. Sejumlah anggota MADAS dan Khabertana mendesak agar organisasi segera mengevaluasi peran Makrub dalam struktur gerakan.

Mereka menilai bahwa sikapnya tidak lagi sejalan dengan arah perjuangan kolektif.

Baca juga :  Makrub Wartawan Clurit News Laporkan Wakil Ketua DPRD Bangkalan ke Polisi : Penganiayaan

Sementara itu, Makrub alias Aruf Kenzo melalu text WA ke salah saru rekan media, membantah berita perdamaian itu.

Makrub mengatakan berita tersebut tidak berkoordinasi dengan dirinya.

Simpang siur kabar tersebut, hingga berita ini diturunkan, Wartawan Makrub belum memberikan klarifikasi, Pesan yang dikirim melalui WhatsApp belum dibalas.

Kini publik dibuat bertanya-tanya: apakah perdamaian diam-diam yang dilakukan di hari yang sama antara Wartawan Makrub dan Wakil Ketua DPRD Bangkalan itu merupakan bentuk itikad baik pribadi, atau justru pengkhianatan moral terhadap semangat solidaritas dan kebebasan pers yang tengah diperjuangkan banyak pihak. (spam)