WartaSugesti.com | Surabaya – Kasus pemerasan yang dilakukan oleh pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengundang rekasi keras dari Ketua Umum (Ketum) Aliansi Madura Indonesia (AMI). Baihaki Akbar, Murka dan meminta KPK segera melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
Kasus pemerasan itu menurut AMI, sangat mencoreng nama baik instansi BPK yang selama ini menjadi satu-satunya alat negara untuk melakukan audit, untuk menemukan kerugian negara, malah dijadikan alat untuk melakukan pemerasan.
5 Wartawan Lawan Fitnah, Dituduh Peras Pengusaha Pakan Ternak
“Dalam waktu dekat ini kami akan menggelar aksi demo besar-besaran di Kantor BPK Jawa Timur sebagai bentuk kekecewaan kami atas kinerja BPK yang tidak Profesional dan Bobrok,” tegas Baihaki Akbar, Minggu (2/6/2024).
Diberitakan sebelumnya, dibeberapa media tentang Perbuatan oknum pegawai BPK melakukan pemerasan sebesar Rp10 miliar, terungkap dalam sidang dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ).
Menerka Alasan Mundurnya Pimpinan Otorita IKN
Direktur Operasional Waskita Beton Precast Sugiharto mengakui pernah menyiapkan uang sebesar Rp10 miliar untuk memenuhi permintaan dari BPK RI.
Kejadian serupa juga terjadi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI, yang terkuat pada saat sidang korupsi SYL di Kementerian Pertanian disebutkan BPK meminta uang pelicin Rp12 miliar agar lolos dari temuan dan mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.(spam)