WartaSugesti.com | PAMEKASAN – Sejumlah insan Pers di Pamekasan melakukan aksi damai sebagai bentuk empati atas kematian jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu sekeluarga, di area monumen Arek Lancor, Jumat 05/7/2024 siang.
Koordinator Aksi, Taufik dalam orasinya mengatakan, kematian Jurnalis Tribrata Tv Rico, diduga sengaja dihabisi nyawanya.
“Kematian Jurnalis Tribrata Tv Rico Kabupaten Karo, Sumatera Utara kami menduga berdasarkan informasi yang didapatkan dari berita-berita yang kami baca bahwa wartawan ini adalah wartawan yang sengaja dihabisi nyawanya, bukan hanya beliau yang dihabisi nyawanya tetapi istrinya, anaknya dan juga cucunya yang juga dihabisi,” kata Taufik.
Bentuk Tim Investigasi Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Tanah Karo
“Rico dihabisi bukan karena dia punya persoalan pribadi, tetapi dia dihabisi nyawanya karena produk jurnalistik nya,” seru Taufik.
Menurut nya, ini cukup membahayakan bagi insan jurnalis apabila ini dibiarkan tanpa adanya keterbukaan informasi, terkait bagaimana kronologi pembunuhan yang dilakukan.
“karena berdasarkan kejadian kejadian yang sebelumnya terjadi itu sudah ada 9 wartawan yang ada di Indonesia yang nyawanya di habisi karena persoalan produk jurnalistik,” ungkap Taufik.
Taufik juga menjelaskan bahwasanya aksi itu merupakan bentuk dukungan kepada keluarga korban dan sebagai aspirasi agar Kapolri mengusut kasus ini sampai tuntas.
“Karena dalam kasus ini informasinya ada aparat yang terlibat di dalamnya. Dan tentunya apabila aparat ini terlibat didalamnya juga terlibat dalam berita yang ditulis oleh korban. Dan berita ini persoalan judi. Jadi jaringan judi yang diungkapkan oleh korban ini ternyata juga berjejaring dengan aparat,” jelas Taufik.
“Dan yang kedua kami juga mendesak dewan pers, karena ini menyangkut marwah dan martabat profesi jurnalis di Indonesia agar dewan pers membentuk tim secara khusus agar kasus ini terungkap secara terang,” imbuh dia.
Taufik berujar agar kasus Rico menjadi pembelajaran terhadap semua. Menurutnya keadilan di negeri ini harus bisa ditegakkan.
Polisi di NTT Terlibat Penyelundupan BBM
Dalam aksinya, Para Jurnalis membawa dan membakar miniatur rumah, menggambarkan keprihatinan bahwa pelaku kejahatan tak cukup menghabisi nyawa korban, tetapi rumahnya juga dibakar hingga istri anak dan cucunya juga terbunuh.
“Ini adalah kejadian pembunuhan wartawan yang paling keji di Indonesia, karena tidak hanya wartawan nya yang dibunuh tetapi juga keluarga hingga rumahnya yang dihabisi,” pungkas Taufik. (spam)
Tim Redaksi