WartaSugesti.com | Bangkalan – Aliansi Penyelamat Demokrasi Bangkalan (APDB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan untuk menyuarakan penolakan terhadap pelaksanaan pilkada tunggal. Aksi tersebut dimulai pada pukul 10.30 WIB dan diikuti oleh sejumlah massa yang tergabung dalam aliansi tersebut.
Ketua Aliansi Penyelamat Demokrasi Bangkalan, Zaini, dalam orasinya menegaskan bahwa pihaknya menolak dengan tegas pelaksanaan pilkada tunggal di Bangkalan.
“Kami menolak dengan tegas pilkada tunggal karena bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang harus memberikan pilihan kepada masyarakat,” ujar Zaini.
Lebih lanjut, Ketua Aliansi penyelamat Demokrasi Bangkalan, Zaini menyampaikan dalam pernyataannya bahwa pelaksanaan pilkada tunggal merupakan langkah mundur yang berbahaya bagi demokrasi di Bangkalan.
“Pilkada tunggal hanya akan melahirkan pemimpin boneka yang tidak memiliki legitimasi penuh dari rakyat. Ini adalah skenario yang akan menghancurkan masa depan Bangkalan. Kami harus bersatu untuk menyelamatkan demokrasi di daerah ini,” tegas Zaini.
Aksi ini merupakan respons dari aliansi terhadap adanya indikasi hanya satu pasangan calon yang akan bertarung dalam pilkada di Bangkalan.
Mereka menganggap hal ini sebagai kemunduran dalam proses demokrasi dan meminta KPU Bangkalan untuk mempertimbangkan ulang pelaksanaan pilkada tersebut.
Unjuk rasa berjalan dengan tertib dan aman, dengan pengawalan dari aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Para peserta aksi berharap agar suara mereka didengar oleh pihak-pihak terkait demi terwujudnya demokrasi yang sehat dan berkeadilan di Kabupaten Bangkalan.(Wie)