WartaSugesti.com | SURABAYA – Dalam beberapa waktu ke belakang, khususnya di Surabaya, menjamurnya warung kopi menjadi fenomena tersendiri.
Tak hanya di pusat kota, akan tetapi menjamurnya bisnis warung kopi atau warkop ini hampir merata di semua kawasan Surabaya.
Berbeda dengan warkop zaman dulu dengan tempat sederhana, seadanya, dan cenderung sempit, kini warkop yang buka justru dengan tampilan yang lebih modern, nyaman, dan luas.
Bahkan tidak sedikit warkop tersebut hadir dengan tampilan menyerupai kedai kopi modern.
Tak sedikit pula yang tempatnya cukup luas, bahkan melebihi luas kafe atau kedai kopi modern.
Menariknya, warung-warung kopi ini selalu ramai pembeli. Bangku-bangku yang disediakan bahkan tak pernah kosong.
300 Orang Tewas di Gunung Everest
Guru Besar Sosiologi dari Universitas Airlangga Prof Bagong Suyanto menuturkan, warung dan kedai kopi ini masuk dalam sektor informal untuk bisnis di perkotaan.
Menurutnya, tidak semua yang menjalankan usaha ini belum memiliki izin sebagai usaha formal.
“Sehingga ini menjadi pilihan yang sangat terbuka bagi orang-orang untuk memulai usaha baru. Karena modalnya tidak terlalu besar dan lebih mengandalkan kerja keras tanpa ada syarat lain yang sifatnya formal,” tuturnya.
“Ini berbeda dengan perekonomian firma yang memiliki aturan dan pranata yang ketat. Kalau warung atau kedai karena fleksibilitasnya yang menarik,” imbuhnya.
Bagong mengatakan, usaha ini pertumbuhannya seperti jamur dan kompetisinya terlalu kuat.
“Artinya bagi pengusaha warung kopi harus tetap istiqomah menjalankan usahanya,” tuturnya.(Lastomo)