WartaSugesti.com | Assoc. Prof. Dr. Marissa Grace Haque, S.H., M.Hum., M.B.A., M.H., M.Si, meninggal pada usia 61 tahun, (15 Oktober 1962 – 2 Oktober 2024), Sulung dari keluarga Haque, ia merupakan kakak dari model dan pemeran Indonesia, Soraya Haque serta pemeran dan pembawa acara televisi Indonesia, Shahnaz Haque.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay mengatakan bahwa kejadian meninggal mendadak kerap berkaitan dengan masalah jantung, ini diduga terjadi saat meninggalnya artis senior Marissa Haque,
“Kondisi ini sering kali disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba,” kata Vito.
Marissa Haque meninggal tanpa riwayat sakit,
Soraya Haque selaku adik mengatakan, tidak ada riwayat penyakit yang diidap mendiang kakaknya itu sebelum meninggal.
Bahkan, kata Soraya, Marissa Haque masih aktif berkegiatan.
Marissa Grace binti Allen Haque atau Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu, 2 Oktober 2024 pukul 00.43 WIB.
Istri Rocker Ikang Fawzi ini, mengembuskan napas terakhir di usia 61. Ia meninggalkan dua putri bernama Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
“Saya turut berduka cita atas meninggalnya Almarhummah. Marissa Haque. Kasus meninggal mendadak dalam tidur, terutama jika sebelumnya tidak ada riwayat penyakit, seringkali memang berkaitan dengan masalah jantung,” kata Vito, Rabu (2/10/2024).
Menurut pemaparan keluarga, tubuh Marissa Haque tidak bergerak lalu diputuskan dibawa ke rumah sakit guna memastikan kondisinya.
“Untuk memanggil dokter ke rumah di tengah malam hari itu sepertinya tidak mungkin. Jadi mereka bawa ke rumah sakit untuk memastikan kondisi terakhirnya,” kata Soraya Haque.
Sumbatan Pembuluh Darah Jantung.
Vito menambahkan, kasus sumbatan pembuluh darah memang kerap tidak terdeteksi atau terdiagnosis sehingga bisa memicu kematian mendadak.
“Hal ini seringkali terjadi karena perempuan mungkin tidak check up karena merasa sehat tidak ada keluhan atau merasa takut diketahui punya penyakit jantung,” tambahnya.
Cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, lanjut Vito. Sehingga, darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh.
Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang fatal.
Saat cardiac arrest terjadi, seseorang akan kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi.
Ini merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung normal.
Serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhambat, biasanya oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. Ini menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
Serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung langsung berhenti berdetak, tetapi jika tidak ditangani, bisa memicu komplikasi irama jantung seperti cardiac arrest.
Penerangan jantung adalah masalah sirkulasi yang menyebabkan kerusakan otot jantung,
sementara cardiac arrest adalah masalah listrik yang menyebabkan jantung berhenti secara tiba-tiba.
Namun cardiac arrest memang sering kali disebabkan serangan jantung. Sumbatan pembuluh darah jantung atau serangan jantung menyebabkan gangguan listrik jantung dan terjadilah henti jantung. (spam)
*Fakta atau Hoaks?
Silahkan klik WhatsApp pemimpin redaksi 08992870079 untuk konfirmasi.
Klik saluran WhatsApp WartaSugesti.com untuk update berita-berita terkini.